Show Off

January 22, 2009

Guys,

Sadar nggak siy kalau dalam diri kita ada bagian yang selalu ingin memamerkan apa yang kita punya, sekecil apa pun bagian itu?

Seperti gue yang hobi banget pamer bra Victoria’s Secret gue yang konon katanya harganya lebih mahal daripada harga diri gue (tapi jangan coba-coba minta screen shoot ya!).

Atau seperti teman gue yang gadget mania dan selalu pamer gadget-gadget terbarunya ke semua orang yang bahkan nggak tahu apa fungsi gadget itu.

Atau seperti teman gue yang satunya lagi, yang tiga bulan sekali pergi ke Singapore cuma untuk potong rambut dan melakukan perawatan rambut lainnya, yang lalu selalu pamer kalau rambutnya itu adalah hasil hair stylish di Singapore yang sebenernya meskipun harus diakui hasilnya bagus tapi di Indonesia juga banyak banget salon yang bisa membuat rambutnya terlihat sama persis seperti rambut hasil hair stylish Singapore.

“Kita ini emang suka pamer, sen! Kayak sekarang ini nih, kita duduk di tempat yang branding ‘kan sebenernya ada sisi dimana kita mau pamer ke orang-orang dimana kita nongkrong,” itu kata temen gue waktu kita lagi ngopi-ngopi cantik di sebuah kafe. Oh ya, tempat yang branding adalah tempat yang banyak dilewati orang atau seenggaknya banyak dilihat orang.

By the way, ngomongin soal pamer, gue jadi inget cerita teman yang baru saja pulang kampung. Dia bilang di kampungnya, ada seorang bapak-bapak yang nggak jelas kerjaannya apa tapi bisa jadi tajir mampus (tajir mampus di sini tentu aja nggak berarti udah tajir bentar lagi mampus ;)). Waktu lebaran, dia pulang kampung dengan membawa ketiga belas mobil mewahnya cuma buat dipamerin dan dijadiin tontonan orang sekampung (yang katanya di kampung itu, punya mobil memang sesuatu yang wah banget).

Dari kejadian-kejadian yang tadi gue sebutin, gue jadi berpikir kalau dunia ini nggak lebih dari sekedar ajang pamer besar-besaran. Dimana, mengutip kata temen gue, semakin banyak yang dipamerin maka orang itu akan semakin eksis dan mendapat lebih banyak respect dari yang lain.

Tapi lagi-lagi ini nggak fair. Nggak fair karena pada akhirnya manusia dinilai sebagai sebuah produk pameran, bukan sebuah produsen. Nggak fair karena…

We Do Judge A Book By Its Cover

So, what do you think guys?

Will you stop judge a book by its cover?

Will you stop trying hard to make a good cover but not a good content?

It’s not easy to be Metropolitan Girl

Love Guarantee

January 15, 2009

Guys,

Kamu punya standarisasi khusus nggak siy untuk calon pasangan kamu? Yakin banget deh kalau kebanyakan dari kalian (kalau nggak bisa dibilang semua) pasti menjawab ‘ya’.

Seorang teman pernah bilang kalau calon laki idamannya harus serba GREAT. Great attitude, great carrier, great money, great sex, great personality, great sense of humor, even great smile.

Teman gue yang lainnya bilang kalau calon istrinya harus serba bisa. Bisa masak, bisa dandan, bisa mijit, bisa nyetir, dan bisa-bisa lainnya.

Sementara gue nggak mau menetapkan kriteria yang muluk-muluk untuk calon gue. Dia nggak harus ganteng asal menarik, nggak harus fashionista asal fashionable, bertanggung jawab, peka sosial, nggak harus berotot asal maskulin, kharismatik, dan pastinya heteroseksual. Singkat kata, standarisasi gue adalah lelaki jenis uberseksual.

So what about you?

And next question is…

Kalau kamu (ini cuma kalau lho ya… tapi bukan berarti jawabnya nggak serius 😉 ) dipertemukan dengan calon yang dilihat dari segi mana pun telah memenuhi standarisasi tertentu yang kamu tetapkan, would you fall for him’her?

And then if you have two option:

  1. Sosok ideal yang memenuhi standarisasi kamu tapi nggak tahu kenapa kamu merasa nggak ada chemistry yang kuat antara kamu dengan dia,
  2. ATAU seseorang yang berbanding terbalik dengan standarisasi kamu, tapi nggak tahu gimana dan kenapa punya chemistry yang kuat sama kamu

Which one do you choose?

Which one, guys?

I bet it’s kind of hard to answer question for you guys cause…

You can’t choose to whom you fall for, even if [s]he is the one that you though potential one… there’s no guarantee at all

It’s not easy to be Metropolitan Girl

Hello world!

January 15, 2009

Welcome to WordPress.com. This is your first post. Edit or delete it and start blogging!